REVIEW NOVEL MARIPOSA | Perjuangan Acha Menaklukkan Iqbal



Sinopsis Novel Mariposa (Kisah Cinta Acha dan Iqbal)





“Untuk mencintai kamu, aku hanya butuh waktu satu detik. Untuk mendapatkan cinta kamu? Aku butuh berapa juta detik?”

Sungguh saya sangat cinta dengan karakter Iqbal. Sifat nya yang dingin tetapi lumer didalam. Setelah membaca novel yang tebal ini, saya terkejut dan heran. Kenapa? Karena, berbeda dengan novel lain seperti My Possesive Bad Boy karya Bayu Permana novel tersebut menceritakan tentang laki-laki yang mengejar cintanya oleh wanita yang dicintainya. Berbanding terbalik dengan novel Mariposa ini yang menceritakan tentang wanitalah yang mengejar pria untuk mendapatkan cintaNya.

Kisah ini bermula dari sebuah camp Olimpiade dimana Natasha Kay Loovi, panggil saja Acha, yang jatuh hati pada Iqbal pada pertemuan pertama. Sebenarnya Acha tidak satu sekolah dengan Iqbal, ia merupakan murid SMA Triabuna, namun sejak saat pertemuan keduaNya dengan Iqbal di cafe dengan unsur ketidaksengajaan. Saat itu, misinya hanya satu, meminta nomor telepon Iqbal, namun misi tersebut gagal. Oleh karena itu, ia pindah ke sekolah dimana Amanda teman kecilnya dan Iqbal pujaan hatinya bersekolah, SMA Arwana.

Ia pun kembali melanjutkan misinya yang gagal kemarin, ia dengan beraninya mencegat langkah Iqbal sebelum masuk ke kelas. Namun lagi-lagi, gagal. Tidak hanya itu, ia lansung menyatakan perasaannya kepada Iqbal, tapi justru Iqbal mengira wanita itu sedang sakit dan gila. Namun pada akhirnya, Acha mendapat nomor telepon Iqbal karena diberitahu oleh sahabat-sahabat Iqbal, yaitu Glen dan Rian, tidak dengan Cuma-Cuma, dibayar dengan sekotak ballpoint dan 7 buah penggaris.

Acha termasuk murid yang pintar, sama seperti Iqbal. Mereka diutus menjadi perwakilan sekolah dalam ajang Olimpiade Sains Tingkat Nasional. Bersama dengan Dino, satu tim mereka juga, akan dibimbing setiap harinya selama tiga bulan oleh pak Bambang. Selama itu juga Acha dan Iqbal akan bertemu. Dan selama itu juga, Acha akan selalu menanyai Iqbal apakah iqbal sudah menyukai Acha. Tetapi jawabannya selalu Tidak.

Pada suatu pagi, ketika Acha ingin memberikan kue coklat dengan tambahan keju. Ia datang pagi-pagi sangat dan lansung menuju kelas Iqbal. Betapa terkejutnya Acha yang melihat Iqbal sudah datang dan DUG!! Hati Acha lansung deg degan melihat ada sosok gadis yang duduk disebelah Iqbal. Gadis itu Tesya, adik kelas yang ikut dalam kelompok olimpiade Fisika. Ia sedang bertanya sebuah soal yang ia tak mengert, jadi wajar saja ia bertanya pad Iqbal, Juara Olimpiade Fisika Nasional. Acha masuk dan lansung memecahkan suasana antara Tesya dan Iqbal. Ia memberikan sekotak kue tersebut dan menatap Tesya tajam. Lalu ia mengatakan pada Tesya untuk tidak terlalu dekat kapada Iqbal. Lalu ia beranjak dengan hati yang sedih karna tidak dibela oleh Iqbal.

Ketika istirahat tiba, Acha masih terlihat sedih. Amanda mengajaknya untuk ke kantin, siapa tahu keramaian dapat menghibur Acha. Ketika sampai dikantin, ia melihat ada pemandangan aneh yang tidak biasa. Iqbal, Rian dan Glen sedang duduk makan dengan seorang gadis yang tidak asing tampaknya, Tesya. Seketika amarah Acha lansung naik dan dia lansung menghampiri meja Iqbal dan teman-temannya. Lansung saja, ia lansung menyuruh Tesya untuk pindah dari hadapan Iqbal karna ia merasa bahwa tempat tersebut hanya milik-Nya. Namun betapa terkejutnya Acha ketika Iqbal angkat kepala dan berbicara pada Tesya untuk tidak pindah dari hadapan dia. Amarah Acha semakin memanas, ia menguatkan suaranya untuk menyuruh Tesya pindah. Keadaan kantin seketika hening dan memandang ke arah meja Iqbal. Iqbal meletakkan sendok dan garpunya dengan kuat hingga ada suara “prangg”, Iqbal memaki-maki Acha sampai menangis, sedihnya Iqbal mengatai bahwa Acha cewek murahan.Acha lari ke taman belakang sekolah sambil menangis. Iqbal datang dan meminta maaf pada Acha.

3 hari di Malang membuat hubungan Acha dan Iqbal semakin dekat. Anemia Acha yang sering kambuh membuat Iqbal simpatik padanya. Mungkin rasa bersalah yang membuat melakukannya. Dimulai dari menyuapi Acha, menungguinya di mobil ketika istirahat, sampai memberikan obat. Di sekolah, Iqbal mulai merasa ada benih-benih cinta dalam hatinya. Ketika melihat Acha yang ceria, bibir Iqbal selalu mengembang dan di lubuk hatinya, terbilang “cantik”.

Hari berganti hari, Iqbal membulatkan tekadnya untuk mau menyatakan perasaannya dengan Acha, sebenarnya Rian yang membuka hati Iqbal untuk tidak membohongi perasaannya. Akhirnya Iqbal menyatakan perasaanya. Hubungan mereka diwarnai oleh ocehan-ocehan Glen dan Rian. Acha benar-benar sangat tidak menyangka, bahwa Iqbal sudah menyukainya. Berarti perjuanganNya selama ini tidak sia-sia.

Acha dan Iqbal sudah dapat dibilang couple goals. Mereka selalu bersama, bahkan orang tua Iqbal sudah mengenal Acha dan cara Mr. Bov alias ayah Iqbal mengajak Acha untuk makan malam bersama di rumah beliau. Sungguh Acha sangat senang. Tante mama acha, Kirana, juga sudah mengenali Iqbal. Namun, Iqbal selalu aneh dalam menghadapi Tante mamaNya Acha, karena terlalu fanatik dengan dunia K-pop.

Suatu hari, Acha, Iqbal, Amanda, Rian, Dina , Dino Juna dan Glen melakukan kamping di bumi perkemahan. Lebih tepatnya seperti Triple date, karena Glen dan Juna masih jomblo HAHAH. FYI, Juna itu sebenarnya suka sama Acha. Berbagai cara dilakukan Juna untuk mendapatkan Acha, namun Acha tetap sukanya sama Iqbal. Setelah mendirikan tenda, mereka duduk sambil menikmati api unggun karena angin dingin yang berhembus. Semakin malam, angin semakin dingin, yang lain sudah masuk tenda sedangkan Acha dan Iqbal pergi berdua menikmati malam mereka di bukit kecil dekat mereka mendirikan tenda. Sungguh manis. Mereka selfie bersama, menghitung bintang dan disitulah pertama kali Iqbal memanggil Acha dengan sebutan “Sayang”. Dan disitulah, Iqbal mencium kening Acha. Dalam benak Iqbal, bagaimana bisa ia sangat sayang dengan gadis penyuka sapi yang sangat cerewet.

Acha dan Iqbal memasuki kelas XII. Hubungan mereka semakin lama semakin romantis. Bahkan, mereka dijuluki sebagai couple goals. Mereka selalu belajar bersama. Dan mulai sharing dimana mereka akan melanjutkan kuliah. Acha ingin mendaftar di salah satu Universitas di Jakarta karena ia tidak ingin meninggalkan Tante- mamanya sendiri jika ia kuliah diluar negri. Iqbal, yang memiliki cita cita besar untuk kuliah di Aerospace, mengurungkan niatnya karena beberapa alasan. Tidak ingin meninggalkan Acha salah satunya. Terasa sangat cepat rasanya berada dikelas XII. Karena mereka dihadapkan dengan serangkaian ujian, tryout hingga ujian Nasional.

Acara perpisahan dirayakan dengan mengadakan prominght. Acha ingin sekali menjadi pasangan yang terlihat serasi dengan Iqbal. Acha menggunakan gaun kuning ala Belle. Sebenarnya Acha menyuruh Iqbal untuk menggunakan pakaian ala beast. Namun Iqbal menolak. Ia menggunakan kemeja formal dan jas berwarna navy. Sialnya, yang menjadi Queen dan King bukan Acha dan Iqbal. Namun Acha dan Juna. Setelah promnight selesai, beberapa kelas XII, membuat acara sendiri di rooftop sekolah, seperti barbeque dan bernyanyi bersama untuk membuat malam 
terakhir mereka semakin indah.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel